NETWORK | Jakarta | Banten | Lampung

Tingkat Kejahatan di Lampung Kian Meningkat

GERBANGPATRIOT.COM-Penjahat di Lampung kian beringas. Mereka bukan saja melukai korbannya. Bandit-bandit ini bahkan berani melawan polisi dan pejabat, Beberapa waktu lalu, begal di Pringsewu bahkan nekat melawan seorang anggota polisi dan dua tentara. Tak tanggung-tanggung, perlawanan begal bersenpi itu dilakukan di markas Koramil Gadingrejo.

Baru-baru ini, Kapolsek di Lampung Tengah juga berjibaku melawan begal pencuri sapi saat digerebek akan ditangkap, Berikut adalah sejumlah peristiwa kejahatan yang terjadi di Lampung yang terjadi sepekan terakhir dan setidaknya tiga orang dari kalangan pejabat dan polisi mengalami luka-luka terkait aksi kriminalitas.

Bahkan, satu orang meninggal dunia karena melawan empat bandit jalanan, Mantan anggota DPRD Mesuji, Riki Nelson (48), meninggal dunia karena ditusuk segerombolan orang di Jl Dr Satio di Jalan Dr Setia Budi, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Senin (1/10).

Pada hari yang sama, Kapolsek Seputih Mataram, Lampung Tengah, Iptu Setio Budi Howo mengalami luka robek di bagian tangannya setelah bergumul dengan pencuri sapi.

Sedangkan pada Minggu (30/9) dini hari lalu, giliran ajudan Kapolres Metro, Bripda M Rizky, yang dikeroyok sejumlah orang di depan SMA Xaverius Pahoman, Bandar Lampung, Peristiwa penusukan terhadap Riki Nelson terjadi pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Legislator Mesuji periode 2009-2014 tersebut, sempat memergoki beberapa orang yang hendak membongkar gerai Thai Tea miliknya, Nahas, ia justru ditusuk hingga tewas oleh gerombolan tersebut.

Kapolresta Bandar Lampung, Komisaris Besar Murbani Budi Pitono, memastikan sudah membentuk tim untuk memburu para pelaku, Petugas juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami sudah melakukan olah TKP, memeriksa saksi dan bukti di lapangan,” kata Murbani, Selasa (2/10). Terkait pelaku dan motif penusukan, Murbani belum bisa membeberkan secara rinci, Yunita Wati (40), kakak ipar Riki, menuturkan, korban mengetahui aksi pembongkaran gerai Thai Tea itu dari anaknya.

“Kejadiannya sekitar jam 8 malam. Sebelumnya, keponakan saya (anak Riki) yang pulang dari main, lihat beberapa orang mau bongkar gerobak Thai Tea,” tutur Yunita, Selasa.

Hal itu kemudian dilaporkan kepada Riki. Mendapat laporan tersebut, Riki bersama anaknya langsung menuju lokasi, Riki pun memergoki sekitar empat orang yang hendak membongkar gerai usahanya.

“Sampai di lokasi, almarhum (Riki) negur orang-orang itu. Dia sempat mengamankan salah satu dari gerombolan itu,” kata Yunita.

Riki, lanjut Yunita, kemudian menyuruh anaknya meminta bantuan kepada petugas keamanan setempat.

“Saat kembali (dari meminta bantuan), keponakan saya kaget, adik saya (Riki) sudah tergeletak dan berdarah. Gerombolan orang yang mau bongkar gerobak itu sudah hilang,” jelasnya, Ketua RT 1, Lingkungan II, Negeri Olok Gading, Slamet Oktarianto, membenarkan kejadian tersebut.

“Iya. (Lokasi penusukan) di depan kios Thai Tea, depan pintu masuk perumahan. Kan di depan itu tanah kosong,” ujarnya, Selasa.

Slamet tidak mengetahui persis bagaimana kejadiannya. Menurutnya, tidak ada saksi saat peristiwa. Selain itu, keadaan di lokasi sedang sepi.

“Lokasi itu memang sepi. Saksi juga tidak ada. Dan, kebetulan (gerai Thai Tea) dalam kondisi tutup,” katanya.

korban meninggal dunia dengan luka tusuk di perut bagian kanan bawah. Kemudian, luka bacok di pergelangan tangan kanan serta luka robek di pelipis kanan.

Kapolsek vs Maling

Sementara itu, Kapolsek Seputih Mataram, Lampung Tengah, Iptu Setio Budi Howo, juga mengalami luka karena bergelut melawan pencuri sapi, Komarudin.

Luka tersebut didapat saat Setio memimpin operasi penangkapan di Kampung Ono Harjo, Seputih Mataram, Lamteng.

Operasi penangkapan awalnya berjalan mulus. Komarudin berhasil diringkus lalu tangannya diborgol, Namun, saat hendak dibawa ke mobil, Komarudin berontak dan berupaya melarikan diri, Setio bersama seorang anak buahnya, bergegas mengejar Komarudin.

“Saya langsung kejar dan berhasil saya dekap dari belakang. Dia melawan hingga kami bergumul dan berguling-guling di dalam lubang galian tanah,” terangnya,Akhirnya, Setio mampu membekuk Komarudin. Namun, ia juga mengalami luka di bagian tangan “Lengan kiri dan telapak tangan saya robek, kena kayu saat bergumul dengan tersangka,” ujar dia.

Senpi Dirampas

Pada Minggu (30/9) dini hari sebelumnya, Bripda RK, ajudan Kapolres Metro, menjadi korban pengeroyokan di daerah Pahoman, Bandar Lampung. Para pengeroyok bahkan merampas senjata api milik RK Kapolresta Murbani Budi Pitono membenarkan terjadinya perngeroyokan terhadap Bripda RK.

Petugas pun sudah menangkap para pelaku pengeroyokan, yakni RA, AK, dan IDR “Ketiganya sudah kami tahan, kemudian senjata kami amankan dan sita kembali,” kata Murbani, Senin, Namun, meski menjadi korban pengeroyokan, Bripda RK juga mendapat sanksi karena dianggap lalai.

Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Hendra Supriyatna, mengatakan, Bripda RK diberi sanksi pembinaan khusus (Binsus) lantaran lalai hingga senjata apinya bisa dirampas oleh warga sipil, Fenomena aksi kejahatan terhadap aparat serta pejabat ini mendapat perhatian dari elite Polda Lampung.

Wakapolda Lampung, Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol, menyatakan sudah memberi atensi untuk meningkatkan kesiagaan pada jajaran Polda Lampung.

Yoyol pun sudah menurunkan tim khusus untuk mencegah aksi kejahatan yang makin brutal belakangan ini. Sekaligus mengungkap kejahatan seperti yang terjadi beberapa hari belakangan.”Siaga tetap kami lakukan. Kami juga sudah kami bentuk tim,” kata Yoyol, Selasa. (Tribunlampung.go.id/Har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *