Dokter Umum IGD RS Anna Medika Marah Di Komplain Pasien
GERBANGPATRIOT.COM – Dokter Umum IGD Rumah Sakit Anna Medika, Jalan Perjuangan, Harapan Baru, Bekasi Utara, beradu mulut dengan pasien pengguna Kartu Sehat (KS) berbasis NIK saat di komplain pasien karena obat infus pasien habis tapi tidak diganti petugas Rumah Sakit (RS).
Hal tersebut disesalkan oleh, pasien, Diena Amalia warga Kecamatan Bekasi Utara yang di diagnosa vertigo ini, merasa tidak di perhatikan dokter saat obat infus miliknya sudah habis.
“Saya masuk RS malem sekitar jam 21:00 WIB, saya di haruskan rawat inap, suami saya sudah selesaikan pemesanan kamar rawat inap, sudah mendapatkan kamar. Tapi hingga pagi hari saya masih di ruang IGD dan obat infus yang sudah habis, di biarkan gitu saja,” ungkap Diena, Selasa (6/11) pagi.
Diena menambahkan, bahwa dirinya komplain karena hingga pagi hari yang masih berada di IGD dan infus terkondisi habis, tidak segera di ganti petugas. Akan tetapi, komplain yang di sampaikan Diena, di tanggapi Dokter Habibi selaku dokter umum yang berjaga di RS Anna Medika dengan marah.
“Saya tanya kenapa infus nggak di ganti dan tidak di pindahkan ke kamar rawat inap, si dokter marah-marah, minta saya sabar. Si dokter juga bilang bahwa dirinya sudah cape, bahkan saya dengar si dokter berbicara dengan para perawatnya ‘ini udah dari semalem, gua capelah, kalau dia ngamuk ya gua amukin lagi’. Suami saya langsung tegor si dokter,” keluh pasien.
Konflik tersebut, membuat Hamzah selaku suami pasien angkat bicara, ia mengatakan bahwa dirinya sudah berusaha berbicara kepada dokter dengan cara baik.
“Si dokter saya tegor dengan baik – baik agar tidak memperlakukan pasien dengan marah marah, tapi dokter itu tidak pedulikan saya, dan tetap beradu mulut dengan istri saya, saya hampiri si dokter, si dokter cuma bilang ‘saya cape pak, saya sudah tangani juga, makanya bapak kasih tau tuh istrinya, suruh sabar’. Si dokter malah menyalahkan saya. Selepas konflik, obat baru di urus si dokter,” ujar suami pasien di ruang IGD RS Anna Medika.
Atas kejadian tersebut, salah satu awak media mengkonfirmasi penyebab terjadinya konflik antara pasien dengan dokter Habibi.
” Saya terkondisikan cape. Dan pasien tidak sabar,” ngkap dokter Habibi saat di konfirmasi di ruang IGD.
“Saya sudah hubungi dokter spesialis, saya mau pasien sabar, saya sudah cape pak,” tambahnya.
Dari kejadian tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati angkat bicara, ia menyayangkan konflik yang terjadi antara pasien dengan oknum dokter umum RS Anna Medika Bekasi Utara.
“Saya sayangkan kejadian itu. Oknum dokter itu menyalahkan kode etik, seharusnya pasien di tangani dengan ikhlas dan lembut, saya akan hubungi direkturnya,” tandasnya. (*)