NETWORK | Jakarta | Banten | Lampung

Karena Semua Warga Kota Bekasi Adalah Public Relation

Oleh Indah Indri Hapsari SH MSi*

Perkembangan era digital semakin berkembang yang memberikan pengaruh besar bagi kehidupan bermasyarakat. Di era pesatnya perkembangan digital, banyolan-banyolan di berbagai media sosial dan lini massa sambung-menyambung menggapai tangan netizen. Dari satu tangan ke tangan netizen yang lain, muncul bullying yang tak selamanya bisa membuat kita tertawa. Kadang nggak bisa dianggap lucu lagi. Sebut saja seperti bullying yang ditujukan untuk Kota Bekasi sebagai ‘Planet Mars’. Atau Kota Bekasi nggak ada di peta Jawa Barat. Bisa juga seperti,” Kalau nemu lubang di jalan, itu tandanya Anda memasuki daerah Kota Bekasi”.

Netizen yang budiman, datang dong ke Kota Bekasi. Kota Bekasi sekarang sudah keren. Wajah baru Bekasi luar biasa. Baru kemarin juga tuh, Senin 3 Desember 2018, Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Indonesia yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan berbagai stakeholder tanah air lainnya digelar di Kota Bekasi tercinta. Semua pada ngumpul dan membicarakan perkembangan Kota Bekasi. Mulai dari progress pembenahan infrastruktur, tatanan sosial, pendidikan, kualitas demokrasi, tata kelola pelayanan kesehatan, pokoknya Kota Bekasi sekarang, tak seperti dulu.

Di sektor infrastruktur misalnya, pemerintah Kota Bekasi telah melakukan berbagai revitalisasi. Untuk memudahkan akses serta netralisir kemacetan bagi warga, pemerintah telah membangun jalan-jalan tembus baru seperti halnya di Kali Abang Tengah-Lingkar Utara, Komsen Jati Asih, Bojong Menteng, sisi Barat Perjuangan, sisi Selatan Kali Baru, Fly Over Kranji, sisi Saluran Pekayon-Jati Asih, pembangunan duplikasi jembatan di atas tol Bekasi Timur, Jati Waringin, Caman, serta beberapa ruas lainnya. Selain itu, pengelolaan Car Free Day (CFD) Kota Bekasi juga mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Pusat sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.

Masih di sektor yang sama, peremajaan jalur pendesterian juga sudah dilakukan dengan optimal. Di sepanjang jalur Ahmad Yani, KH Noer Alie, M Hasibuan, hingga titik jalan daerah lainnya, jalur pendestrian semakin asri dan ramah dengan pejalan kaki. Peremajaan taman-taman kota juga demikian, pembenahan berkelanjutan terus dilakukan. Taman Kota di Komsen, Jati Bening, dan beberapa taman lainnya terus dibenah.

Pembenahan titik-titik banjir juga sudah dan akan terus dilakukan. Misalnya penanganan kawasan banjir di Perumahan IKIP, Perumnas III, Galaxy Pekayon, Pengasinan, Perumahan Villa Indah Permai, BSK, Perumahan Pondok Hijau Permai, antilope, dan perbaikan saluran-saluran air akan terus dilakukan secara berkelanjutan.

Di sektor pelayanan kesehatan, selain hadirnya program fenomenal, Kartu Sehat Bekasi, penyediaan fasilitas dan perbaikan gedung juga tak berhenti dijalankan oleh pemerintah. Sejauh ini, pemerintah telah berhasil menyulap empat Puskesmas menjadi RSUD tipe D yang diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan layanan kesehatan warga. Keempat RSUD Tipe D tersebut yakni RSUD Teluk Pucung, Pondok Gede, Bantargebang, dan Jati Sampurna. Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Bekasi juga sudah membangun 3 Blok RSUD Kota untuk pelayanan Paru, Cath Lab Jantung, Narkoba, dan ICU di jalan Mayor Oking, Margahayu, Bekasi Timur.

Hal yang juga membanggakan, kualitas kehidupan sosial warga Bekasi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Sebagai salah satu kota urban di Indonesia dengan penduduk 2,7 juta lebih yang ditempati oleh berbagai suku, budaya, dan agama, Kota Bekasi telah menjadi salah satu role model kota yang rukun, toleran, dan harmonis. Tentu hal ini tak lepas dari meningkatnya kesadaran warga untuk mewujudkan Kota Bekasi yang majemuk dan Smart.

Nah, apalagi yang kurang? Apakah Netizen masih melihat Kota Bekasi sebagai Planet Mars? Emang di Planet Mars ada mall? Bayangkan coba, Kota Bekasi memiliki berbagai pusat perbelanjaan, mulai dari mall biasa, sampai mall super mewah. Summarecon Mall, Grand Metropolitan Mall, Metropolitan Mall, Mega Bekasi, Beasi Trade Center I dan II, Trans Park, Grand Galaxy Park, Revo Town, BCP, dan banyak pusat perbelanjaan lainnya yang menawarkan liburan keluarga yang seru, belanja, kuliner yang lezat, dan lain sebagainya.

Jumlah hotel juga terus bertambah. Mulai dari hotel kelas Mawar sampai berbintang sudah ada. Untuk hotel berbintang empat saja, Bekasi punya banyak. Horizon Hotel, Harris Hotel, Santika Premiere, Amaroossa, Aston, Merbabu, adalah beberapa contoh. Jelas Bekasi sekarang tak tepat lagi dibully sebagai Planet Mars yang kering, panas, berlubang. Bekasi sekarang juga bukan lagi penyangga Jakarta. Kota Bekasi sekarang adalah Metropolitan. Kalau Anda malas ke Jakarta, datanglah ke Bekasi untuk santai dan berlibur.

Kedepan, pemerintah kota yang sedang bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga sedang membenahi sarana transportasi. Penuntasan proyek jalan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), jalur LRT, serta Tol Elevated Jakarta-Cikampek akan menempatkan Bekasi sebagai kota yang strategis, baik untuk transit, liburan, hiburan, maupun sebagai kota tempat tinggal karena proyek-proyek hunian warga juga sangat banyak. Bahkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Bekasi juga sedang menyiapkan program revitalisasi Kalimalang yang akan menjadi sarana liburan dan hiburan baru.

Saya tidak senang dengan banyolan-banyolan negatif terhadap Bekasi. Tidak senang juga dengan bullyan yang dialamatkkan kepada kota tercinta ini. Tapi yang lebih buat saya tidak senang, ternyata ada pula sebagian warga Bekasi yang fine-fine aja dengan citra tersebut. Lebih jeleknya, sebagian warga Bekasi malah menambah bumbu-bumbu lainnya yang makin merusak citra kota ini.

Itu tak boleh berlanjut lagi. Mata rantai banyolan dan bullyan terhadap Bekasi harus diputuskan. Masyarakat harus sadar bahwa di era digital ini, semua elemen masyarakat adalah Public Relation (corong informasi). Maka apa yang kita sampaikan ke publik akan dianggap sebagai informasi yang benar adanya. Jelas ketika kita membenarkan banyolan negatif terkait Bekasi, negatif pulalah Kota Bekasi. Karena itu pula, menyebarkan informasi-informasi positif jauh lebih baik. Karena Bekasi perlu promosi massal untuk mendongkrak investasi. Perlu pemberitaan yang positif untuk mendongkrak perdagangan, UMKM, perumahan, dan lain sebagainya. Dan harus diakui seluruh elemen masyarakat adalah Public Relation. Nyok kita promosi Bekasi yang keren***

Penulis merupakan Kasubag Publikasi Eksternal Bagian Humas Setda Kota Bekasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *