PWI Pusat Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Pengancaman Wartawan di Pesawaran
GERBANGPATRIOT.CON – BEKASI,Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Pusat Oktav Riyadi mengutuk pelaku kekerasan terhadap wartawan di Pesawaran, dan meminta Polda Lampung segera menangkap orang yang diduga hendak membunuh salah satu wartawan di Kabupaten Pesawaran tersebut. Jika tidak segera ditangkap bisa jadi pelaku akan mencoba mengulangi perbuatannya.
“Kita nengutuk keras tindakan tersebut. Kawan kawan kalau perlu demo ke Polda minta pelaku ditangkap jika Polres Lambat mengusutnya. Minta pelaku ditangkap segera. Kita mengutuk keras dan meminta polda lampung nenangkap tersangka,” Kata OktavRiyadi.
Menurut Oktav, pihaknya sudah mendapat kabar dan mendengar, serta membaca dibanyak media terkait kasus tersebut. Diduga tidak terima Bupati Pesawaran diberitakan, anak tokoh adat Gedung Tataan, Toni (40), warga Gedung Tataan, Pesawaran mengancam akan membunuh wartawan sinarlampung.com. Toni sempat menghunus senjata tajam jenis badik, dan mencoba menikam, dikediaman Tokoh Adat Gedung Tataan, Senin (18/2) sekitar pukul 12.00
Sebelumnya, peristiwa itu dipicu pemberitaan dua hari lalu, terkait Bupati Dendi yang menghadiri prosesi pesta adat tanpa pakaian adat Lampung. Senin (18/2) sekitar pukul 12.00, wartawan sinarlampung.com, Agung Sugenta, dihubungi oleh Imron, wartawan Bongkarpost, diminta datang kerumah Mat Nur, tokoh adat Gedung Tataan, di kediamannya (mat Nur,Red) di Gedung Tataan. Disana juga juga sudah ada Aprizal Afta tetangga Mat Nur.
Karena Agung sedang liputan di Dinas Pendidikan Pesawaran, maka baru hadir sekitar pukul 14.00. Disana Mat Nur sudah menunggu. Baru sampai teras rumah Mat Nur, langsung marah marah. “Kamu yang memberitakan soal pakaian adat itu ya. Memang kamu dari mana. Mau Dendi datang tidak berpakaian sekalipun, itu tidak masalah. Dan itu hak saya,” kata Mat Nur, sambil memaki-maki Agung.
Agung Sugenta menjelaskan bahwa benar dia adalah wartawan sinarlampung.com, yang menulis berita itu. Mat Nur kemudian menanyakan sumber berita itu, dan minta berita itu dihapus. “Kenapa dihapus pak. Jika ada yang tidak sesuai, saya akan buat berita sanggahan, dan bisa dijelaskan,” kata Agung Sugenta.
Mat Nur kemudian terlihat sibuk menghubungi orang lain. Tak lama kemudian muncul Toni, yang secara adat Gedung Tataan adalah ipar. Saat tiba di rumah Mat Nur, Toni juga langsung marah marah. “Ngapain kamu memberitakan bupati. Buat malu bupati saja, hapus berita itu,” kata Toni.
Yang dijawab oleh Agung, jika ada yang keberatan akan disampaikan kepada redaksi. Namun Toni tiba tiba berdiri, dan mencabut senjata tajam jenis pisau dari pinggangnya. “Saya bunuh kamu,” ucap Toni, sambil menghunus pisau, yang cepat di halangi Mat Nur yang lalu meminta Agung Sugenta pergi
Saat Agung Sugenta berjalan keluar rumah, dikejar oleh Toni sambil menghunus pisau. Agung Sugenta sempat terdorong dan terjatuh di pagar teras rumah. Lalu beberapa kerabat Mat Nur datang melerai. Agung Sugenta kemudian melapor ke Polres Pesawaran, dan diterima Kapolres Pesawaran AKBP Popon. Agung kemudian diperiksa diruang Reskrim Polres Pesawaran. Agung juga melaporkan kasus ke pimpinan redaksi sinarlampung.com
AKBP Popon, membenarkan adanya laporan percobaan penusukan oleh oknum Ketua Adat Pesawaran. “Ya laporan sudah kita terima, dan saya sudah perintahkan anggota untuk menangani kasus tersebut,” kata Popon. (**)
(Berita ini sudah tayang di sinarlampung.com)