NETWORK | Jakarta | Banten | Lampung

Sambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), RSUD Lakukan Simulasi Kebakaran dan Evakuasi Bencana

GERBANGPATRIOT.COM-Dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada hari, Jumat (26/04/2019) RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi melalui Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Rumah Sakit (Instalasi K3LRS) menggelar simulasi kebakaran dan evakuasi bencana untuk petugas, pasien dan pengunjung di rumah sakit.

Ditetapkannya undang – undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Kesiapsiagaan Bencana pada tanggal 26 April 2007 merupakan awal diperingatinya dan ditetapkannya tanggal 26 April sebagai HKB, dan tema HKB tahun ini adalah “Kesiapsiagaan Dimulai dari Diri Sendiri, Keluarga dan Komunitas,”

Kegiatan simulasi ini dipimpin oleh Kepala Bagian Perencanaan, Mimik Suhendri, SE., M.Si. Simulasi kebakaran dan pemadaman api dilakukan di halaman parkir gedung B RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid setelah kegiatan senam pagi.

Dalam arahannya Kepala Bagian Perencanaan mengungkapkan kegiatan yang digelar adalah amanat dan instruksi dari Wali Kota Bekasi yang mana pada hari ini seluruh perangkat daerah melaksanakan simulasi evakuasi bencana mandiri secara serentak di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi dengan slogan “Siap Untuk Selamat,”

“Jadi bagaimana kita melakukan penyelamatan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (bencana) di Instansi masing-masing, jadi dari instruktur K3 akan menjelaskan dari standar alat-alat yang digunakan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” paparnya.

Kegiatan dimulai dengan simulasi pemadaman api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), pemadaman api dengan cara tradisional menggunakan karung goni basah, pemadaman api dengan menggunakan hydrant, dan terakhir melakukan simulasi evakuasi pasien jika terjadi kebakaran.

Instruktur dari K3LRS, Rizki Maulana Wahid, SKM menjelaskan, teknik penggunaan APAR yang sudah umum digunakan adalah PASS yaitu PULL yang berarti menarik pin pengaman handle hingga putus atau terlepas.

“AIM yakni mengarahkan nozzle atau ujung hose yang kita pegang ke arah pusat api, SQUEEZE adalah menekan handle atau pegangan untuk mengeluarkan/menyemprotkan isi tabung dan SWEEP adalah menyapukan atau mengerakan nozzle yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api seperti saat menyapu, agar media yang disemprotkan merata mengenai api,” terangnya.

Simulasi evakuasi dilaksanakan di ruang rawat inap seruni yang berada lantai 6 gedung B RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, dalam setiap shift setiap ruangan memiliki 4 koordinator petugas kode merah (red code) yang berarti adanya bencana kebakaran diantaranya adalah Koordinator Pemadam Api, Koordinator Evakuasi Pasien dan Pengunjung, Koordinator Evakuasi Dokumen, dan Koordinator Evakuasi Peralatan.

Jika terjadi kebakaran koordinator petugas kode merah memerankan perannya masing-masing, petugas pemadam api berupaya memadamkan api dengan APAR, jika api tidak bisa dipadamkan maka petugas segera mengambil langkah untuk mengevakuasi pasien melalui jalur evakuasi dan berkumpul di titik kumpul / assembly point.

Sementara itu Kepala Instalasi K3LRS dr. Ratna Dewi Suriani A., MKKK mengungkapkan, seluruh simulasi yang telah dilakukan direkam dan untuk ruang seruni menjadi pilot project dari petugas kode merah.

“Kedepannya seluruh ruangan akan diberikan pemahaman dan pelatihan tentang bagaimana menghadapi kondisi jika terjadi bencana kebakaran,” pungkasnya. (Advertorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.