NETWORK | Jakarta | Banten | Lampung

Covid-19 Mengganas, PKS Desak Wali Kota Bekasi Gunakan Dana BTT Untuk Penguatan RT/RW Siaga

GERBANGPATRIOT.COM – Anggota Fraksi PKS DPRD kota Bekasi, Syaifudin mendesak wali kota Bekasi Rahmat Effendi menggunakan dana BTT senilai 175 Miliar untuk penguatan RT/RW Siaga. Hal ini penting dilakukan agar angka kasus penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

“Pandemi Covid-19 semakin mengganas, DPRD mendorong Pemerintah Kota Bekasi menggunakan dana BTT untuk penguatan RT RW siaga. Saya sebagai anggota Banggar DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PKS mendorong Pemerintah Kota Bekasi segera menggunakan dana biaya belanja tak terduga atau BTT tahun 2021 dalam rangka penguatan RT/RW siaga penanggulangan Covid-19,” kata Syaifudin, Selasa (21/6/2021).

Sebagaimana diketahui beberapa minggu terakhir ini penyebaran Covid-19 dengan berbagai varian yang ada, sudah sangat mengkhawatirkan. Indikasinya adalah penggunaan ruang isolasi atau perawatan di UGD atau di ICU hampir di semua rumah sakit Kota Bekasi, baik Rumah Sakit Swasta ataupun di RSUD sekali pun saat ini sudah menipis.

“Informasi yang kami terima sekitar 85% sudah terpakai okupasinya. beberapa hari belakangan ini kami sebagai anggota dewan di kota bekasi hampir tiap hari mendapatkan permintaan advokasi untuk mendapatkan ruang Rumah Sakit bagi warga Kota Bekasi. Setiap hari bisa tiga atau empat orang telepon kami minta dibantu mendapatkan ruang perawatan RS, ketika kita hubungi dan koordinasikan rumah sakit- rumah sakit di Kota Bekasi baik swasta itu semuanya bisa dibilang penuh, imbasnya kita harus carikan ke Wisma Atlet ataupun di Jakarta, itupun masih harus antre,” imbuhnya.

Di sisi lain, dalam rangka pencegahan, Pemkot sudah mengeluarkan keputusan bersama Pemerintah kota Bekasi dengan Forkopimda untuk penanggulangan dan pencegahan Covid-19 dengan penguatan PPKM mikro di kota Bekasi. Di mana dalam pelaksanaan PPKM mikro itu peran pengurus RT dan RW sangat sentral dan signifikan.

“Sebenarnya pelaksanaan PPKM Mikro pada tahun lalu itu sudah cukup baik peran RT/RW-nya. Namun masih kurangnya daya dukung dari Pemkot. Misalnya dalam rangka pelaksanaan PPKM mikro, dengan pembuatan pos penyekatan dan pemeriksaan, penyediaan peralatan disinfektan dan hand sanitizer, pengukur suhu tubuh, rata-rata untuk pembeliannya masih dari swadaya masyarakat,” katanya.

Oleh karena Peran RT/RW sangat dominan dalam pelaksanaan PPKM mikro untuk pencegahan Covid-19, dirinya selaku wakil masyarakat di DPRD mendorong pemerintah segera menggunakan dana BTT yang sudah disiapkan dalam APBD tahun 2021 sebesar 175 miliar, yang sewaktu-waktu bisa digunakan oleh pemerintah.

“Karena Covid-19 ini tergolong bencana nasional dan penyebarannya juga akhir-akhir ini juga semakin mengkhawatirkan, maka saya mendorong Pemkot agar segera menggunakan dana BTT untuk membantu pelaksanaan PPKM Mikro dengan penguatan RT RW siaga ,” lanjutnya.

Banyak hal yang bisa dilakukan pengurus RT / RW dalam PPKM Mikro ketika support dari pemerintah kota cukup signifikan, kata Syaifudin, Misalnya untuk membuat posko penyekatan dan pemeriksaan di lingkungan lingkungan atau pun menyiapkan desinfektan atau handsanitizer, pengukur suhu tubuh, patroli masker dan lain sebagainya.

“Kita tahu saat ini hilir dari pencegahan Covid-19 adalah rumah sakit, tetapi jangan sampai kita mengandalkannya. Karena seperti sekarang ini rumah sakit akan semakin keteteran ketika mayoritas masyarakat membutuhkan bantuan Rumah Sakit.
Pencegahan, dari sisi hulu juga harus diutamakan yaitu sosialisai informasi prokes dan patroli penertiban prokes di masyarakat ini harus terus ditingkatkan melalui peran dari RT/RW siaga yang bisa melakukan patroli keliling memonitor bagi warganya yang isoman di rumah, bisa termonitor. Baik dalam penyediaan bantuan logistik atau juga menghubungkan kondisi warga yang isoman dengan pihak Puskesmas misalnya, itu juga akan sangat membantu mengurangi antrean ataupun jumlah pasien yang datang ke rumah sakit,” tambahnya.

Selain peran RT/RW hingga kelurahan dan kecamatan, semua masyarakat diharapkan bisa taat Prokes dan mau melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Kembali lagi penggunaan dana BTT bukan hanya dikeluarkan ketika ada banjir tetapi dalam hal bencana nasional ataupun penyebaran Covid19 yang semakin mengkhawatirkan, maka dana BTT yang memang salah satunya dialokasikan untuk pencegahan Covid-19. Kalau dihitung dengan jumlah RT dan RW dikota bekasi misalnya per RT Rp 500.000 dan RW 1 juta perbulan, khusus untuk program RT/RW siaga ini kurang lebih akan dikeluarkan sekitar dana 4,5 miliar sebulan. Tentu untuk mekanismenya bisa dilakukan bertahap, atau terbatas. Tetapi inisiatif pemberian support dana penguatan ini akan sangat membantu para pengurus RT RW dalam menjalankan program PPKM mikro,” pungkasnya. (Denis)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.