NETWORK | Jakarta | Banten | Lampung

PLTS Terapung Cirata, Proyek Rp1,7 Triliun yang Kurangi Emisi 200.000 Ton per Tahun

GERBANGPATRIOT.COM, Jawa Barat – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, proyek energi terbarukan yang menjadi kebanggaan Indonesia. Berlokasi di Waduk Cirata, yang membentang di tiga wilayah, yaitu Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat, proyek ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong energi bersih dan berkelanjutan.

PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara

PLTS Terapung Cirata bukan sekadar proyek energi biasa. Dibangun di atas area 200 hektare, pembangkit ini memiliki 340.000 panel surya yang mampu menghasilkan listrik hingga 145 megawatt (MWac) atau setara dengan 192 megawatt-peak (MWp). Dengan kapasitas ini, PLTS Cirata mampu memproduksi 245 juta kilowatt-jam (kWh) per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 50.000 rumah.

Selain memenuhi kebutuhan listrik, proyek ini juga berdampak besar pada pelestarian lingkungan. PLTS Terapung Cirata mampu mengurangi emisi karbon lebih dari 200.000 ton per tahun, yang setara dengan menanam 10 juta pohon. Dengan kata lain, pembangkit ini adalah solusi konkret dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang berdampak buruk bagi lingkungan.

AHY: “Energi Bersih adalah Masa Depan Kita”

Dalam kunjungannya, AHY menegaskan bahwa PLTS Terapung Cirata adalah bukti bahwa Indonesia serius dalam mengembangkan energi hijau.

“Kita sedang beralih ke era baru, era energi bersih. PLTS Terapung Cirata adalah langkah besar menuju kemandirian energi yang lebih ramah lingkungan. Kita ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses listrik yang stabil tanpa harus merusak alam,” ujar AHY.

Selain manfaat lingkungan, proyek ini juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal terlibat dalam pembangunan PLTS ini, memberikan mereka kesempatan untuk meningkatkan keterampilan di bidang energi terbarukan. Dengan begitu, proyek ini bukan hanya soal listrik, tetapi juga tentang membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Investasi Besar, Masa Depan Cerah

PLTS Terapung Cirata merupakan hasil kerja sama antara PLN Nusantara Power dan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar, dengan investasi mencapai Rp1,7 triliun. Keberhasilan proyek ini membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang menarik bagi investor di bidang energi hijau.

“Dengan proyek ini, kita tidak hanya mengamankan pasokan listrik untuk masyarakat, tetapi juga membuka jalan bagi lebih banyak investasi di sektor energi terbarukan. Masa depan energi Indonesia ada di sini, dan kita harus terus bergerak maju,” tambah AHY.

Siap Beroperasi, Menuju Indonesia yang Lebih Hijau

PLTS Terapung Cirata ditargetkan beroperasi penuh pada akhir Oktober 2023, bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional. Dengan kehadiran pembangkit ini, masyarakat Indonesia dapat menikmati energi bersih yang lebih murah, stabil, dan ramah lingkungan.

Keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya serupa. Indonesia memiliki potensi energi matahari yang sangat besar, dan PLTS Cirata menjadi contoh nyata bagaimana energi hijau bisa menjadi solusi bagi kebutuhan listrik nasional.

Dengan proyek ini, Indonesia semakin dekat dengan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Kini, saatnya kita bersama-sama mendukung transisi energi demi generasi mendatang yang lebih baik! (*)