Karang Taruna Jalin Kerja Sama dengan BRIN dan DPR RI: Dorong Peningkatan Kapasitas Riset dan Inovasi Berbasis Investasi

GERBANGPATRIOT.COM, Pandeglang – Karang Taruna se-Kabupaten Pandeglang terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong budaya riset dan inovasi di lingkungan masyarakat. Komitmen tersebut dibuktikan melalui kerja sama strategis dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Penandatanganan kerja sama ini dirangkaikan dengan kegiatan Pelatihan Pemasaran Produk UMKM dan Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat, yang diselenggarakan di Aula Serbaguna Hotel Horison, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan ketua DPC Karang Taruna se-Kabupaten Pandeglang. Para peserta antusias mengikuti pelatihan yang berfokus pada strategi dan teknik penyusunan karya ilmiah yang kuat, aplikatif, serta berdampak nyata bagi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar, Hj. Adde Rosi Khoerunisa, memberikan dukungan penuh terhadap kolaborasi ini. Ia mengapresiasi semangat riset yang terus ditunjukkan oleh seluruh anggota Karang Taruna di Pandeglang.

“Saya sangat mendukung kegiatan riset yang dilakukan peserta dari Karang Taruna, karena telah banyak menghasilkan solusi konkret di tengah masyarakat. Riset bukan hanya tanggung jawab akademisi, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam menjawab kebutuhan bangsa,” ujar Adde Rosi.

Ia menambahkan, ke depan diharapkan akan lahir lebih banyak karya ilmiah yang tidak hanya terpublikasi di jurnal, tetapi juga aplikatif serta berdampak langsung pada pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat lokal maupun nasional.

Sementara itu, narasumber dari BRIN, Ekka Gandara, menjelaskan bahwa pelatihan ini membutuhkan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, peserta diajak memahami tahapan penting dalam proses penelitian, mulai dari pengembangan produk UMKM, menemukan kebaruan (novelty), menyusun proposal riset, menentukan metode yang tepat, hingga merumuskan karya ilmiah berbasis investasi dengan pendekatan populasi dan sampel yang benar.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam mendukung proses penelitian. Melalui kombinasi antara kemampuan manusia dan teknologi, proses riset dapat berlangsung lebih efisien, menghasilkan temuan yang berkualitas, serta berdampak nyata bagi masyarakat.

“Riset yang baik lahir dari perpaduan antara kepekaan terhadap persoalan masyarakat dan kemampuan pemasaran produk UMKM yang terukur. Teknologi bisa mempercepat proses tersebut, tetapi tetap dibutuhkan pemikiran kritis dan arah tujuan yang jelas,” jelas Ekka.

Ia berharap, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kualitas riset di lingkungan masyarakat, tetapi juga memperkuat strategi pemasaran produk UMKM serta memperluas ekosistem inovasi yang berpihak pada kebutuhan masyarakat.

“Mari wujudkan langkah nyata dalam membangun ekosistem riset yang berorientasi pada investasi dan inovasi untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(Denni)