MUI Kota Serang Dukung Pembangunan, Tapi Ingatkan Pemerintah Soal Kepentingan Rakyat

GERBANGPATRIOT.COM, Kota Serang – Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang, KH. Mamun Sahoni, menyampaikan sikap kritis namun konstruktif terhadap arah pembangunan di Kota Serang. Dalam pernyataannya kepada wartawan saat kegiatan di Kantor MUI Kota Serang, Senin (20/10/2025), KH. Mamun menegaskan pentingnya pembangunan yang berpihak kepada masyarakat kecil serta dilakukan sesuai aturan yang berlaku.

“Setiap pemimpin tentu punya gagasan dan ide membangun wilayahnya, dan itu positif. Tapi prosesnya harus diselesaikan dengan cara-cara yang baik dan sesuai undang-undang,” ujarnya.

KH. Mamun menyoroti pentingnya belajar dari berbagai kasus nasional, salah satunya pembangunan kawasan PIK 2 di Tangerang. Ia menyebut, meski proyek tersebut terus berjalan, berbagai syarat administrasi khususnya soal pertanahan belum tuntas, sehingga menimbulkan konflik dan korban di kalangan masyarakat.

“Kalau proses ini tidak dipersiapkan dengan baik, bisa jadi Presiden Prabowo nanti mencabut proyek yang tidak maslahat bagi masyarakat, seperti kasus PIK 2,” katanya.

Pembangunan Harus Maslahat dan Transparan

MUI Kota Serang, menurut KH. Mamun, mendukung penuh pembangunan, asalkan dampaknya benar-benar dirasakan rakyat. Ia menekankan bahwa pembangunan yang maslahat harus melibatkan seluruh unsur masyarakat sejak tahap awal perencanaan.

“Penting ada sosialisasi. Libatkan tokoh agama, ulama, tokoh masyarakat, tokoh budaya, pendidikan, bahkan tokoh perempuan. Jangan sampai seperti di wilayah lain, pembangunan malah menimbulkan konflik,” tegasnya.

Menurutnya, komunikasi antarlembaga di Kota Serang harus diperkuat, termasuk hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Dengan begitu, pembangunan bisa berjalan sesuai program dan memberi manfaat luas.

Pesantren Berperan Penting dalam Pembangunan Bangsa

Dalam kesempatan yang sama, KH. Mamun juga mengingatkan pemerintah untuk tidak melupakan peran besar pesantren dalam pembangunan bangsa. Ia mengangkat sejarah resolusi jihad yang dicetuskan KH. Hasyim Asy’ari saat Bung Karno meminta pandangan tokoh agama dalam perjuangan kemerdekaan.

“Pesantren sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka dan terus berperan sampai hari ini, baik dalam pendidikan formal maupun informal. Di Banten, pesantren sudah jadi bagian penting dari sistem pendidikan,” katanya.

Ia berharap seluruh elemen di Banten, termasuk pemerintah daerah, bisa kompak mendukung eksistensi pesantren dalam membangun karakter dan pendidikan masyarakat.

Catatan Kritis untuk Pemerintah Kota Serang

Sebagai penutup, KH. Mamun menyerukan agar pembangunan di Kota Serang tidak semata-mata mengejar infrastruktur, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, keadilan, dan partisipasi publik.

“Jangan sampai rakyat kecil hanya jadi penonton. Kita semua ingin pembangunan, tapi jangan abaikan maslahat umat,” pungkasnya.

( Yuyi Rohmatunisa)