Kopi Pos Ronda, Cita Rasa Khas Desa Bandung yang Menarik Pecinta Kopi

GERBANGPATRIOT.COM, Pandeglang – Bagi Anda pecinta dan penikmat kopi, saat berkunjung ke Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, sempatkanlah singgah ke kawasan Wisata Mina Agro Bukit Sinyonya yang terletak di Desa Bandung, Kecamatan Banjar.

Di lokasi wisata ini, pengunjung dapat menikmati kopi lokal khas Banjar, yaitu Kopi Pos Ronda dan Kopi Puhu, dua produk kopi hasil olahan masyarakat setempat. Kedua jenis kopi ini diproduksi secara mandiri dan telah memiliki banyak penggemar, dengan jumlah pengunjung mencapai ratusan orang setiap harinya.

Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja, mengatakan bahwa Kopi Pos Ronda merupakan produk unggulan UMKM masyarakat Desa Bandung yang kini mulai dikenal luas oleh para pecinta kopi.

“Alhamdulillah, Desa Bandung sekarang tidak hanya punya satu produk kopi kemasan saja. Sekarang sudah ada masyarakat yang ikut memproduksi kopi kemasan dengan merek Kopi Pos Ronda. Ini murni produk rumahan atau produk UMKM,” ujar Wahyu, Jumat (31/10/2025).

Menurut Wahyu, kemunculan produk Kopi Pos Ronda semakin menegaskan bahwa Desa Bandung sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil kopi di Kecamatan Banjar.

“Awalnya kami memperkenalkan produk Kopi Puhu sebagai langkah awal pengenalan, bahwa di Kecamatan Banjar, khususnya Desa Bandung, juga memiliki pohon kopi dengan kualitas yang tidak kalah bagus dari daerah lain,” jelasnya.

Ia menambahkan, kopi yang tumbuh di wilayahnya bukan jenis Arabika maupun Robusta, melainkan Liberika — jenis kopi yang memiliki cita rasa unik, perpaduan antara asam dan pahit.

“Ternyata, jenis Liberika ini cukup digemari karena rasanya khas. Dari pengalaman itu, masyarakat kami kemudian berinovasi dengan membuat produk baru, Kopi Pos Ronda,” sambungnya.

Wahyu menegaskan, meskipun diproduksi oleh UMKM, pihaknya berkomitmen agar Kopi Pos Ronda terus dikembangkan dan dipasarkan secara luas.

“Kami berkomitmen agar Kopi Pos Ronda tetap konsisten diproduksi dan dipasarkan. Harapannya, produk ini bisa dikenal secara nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Lilis, pengelola Kopi Pos Ronda, mengungkapkan bahwa produksi kopi saat ini masih terbatas dan difokuskan untuk pengunjung wisata yang datang ke lokasi.

“Belum dijual bebas ke luar. Kami masih fokus untuk pengunjung yang datang ke sini, bisa dibilang masih tahap promosi,” katanya.

Selain menikmati secangkir Kopi Pos Ronda, pengunjung juga dapat bersantai sambil menikmati suasana asri dan pemandangan indah di kawasan wisata tersebut. Kicauan burung, gemericik air sawah, serta aliran air selokan yang alami menambah kesyahduan dan ketenangan suasana.

Salah seorang pengunjung, Hendi, mengaku terkesan dengan rasa khas yang dimiliki Kopi Pos Ronda.

“Nikmat, rasa Kopi Pos Ronda ini khas. Kalau dibanding dengan Kopi Puhu produk BUMDes Bandung, rasanya hampir sama. Tapi dibanding kopi dari UMKM lain, Kopi Pos Ronda punya karakter berbeda — selain pahit, ada sedikit rasa masam seperti kopi Arabika,” tuturnya.(Denni)