H.TB. Masduki, Pembenahan Sistem dan SDM Kunci Kemajuan Banten

GERBANGPATRIOT.COM, Serang — Tokoh Keseupuhan Paguyuban Paguronan, H. TB. Masduki, SE,. menilai bahwa kelemahan utama dalam pembangunan daerah saat ini bukan terletak pada sumber daya alam (SDA), melainkan pada belum terbentuknya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Masduki yang juga menjabat Ketua Kadin Pelabuhan mengungkapkan bahwa dirinya telah banyak berkecimpung dalam berbagai organisasi. Karena itu, ia menilai organisasi perlu dikelola dengan struktur yang jelas dan sistem yang dipahami oleh para pengurus.

“Organisasi itu harus dibenahi. Sistemnya harus dipahami, dan organisasi perlu punya usaha agar tidak bergantung pada satu-dua orang,” katanya kepada wartawan Jum’at, (14/11/2025).

Terkait pencalonannya sebagai bupati pada periode sebelumnya, Masduki menjelaskan bahwa langkah tersebut lebih sebagai bagian dari proses melihat langsung dinamika politik di Banten. Ia menyebut masih banyak kelompok yang bergerak untuk kepentingan internal.

“Saya nyalon bupati hanya untuk cek ombak. Di Banten masih kuat kelompok-kelompok tertentu, terutama untuk keluarga atau proyek. Banyak yang bermain, tapi semua ada masanya,” ujarnya.

Ia menilai bahwa pola pikir pragmatis sebagian aktor politik membuat pembangunan jangka panjang terhambat. Padahal, menurut Masduki, pembangunan SDM seharusnya menjadi fokus utama.

“Kalau SDM-nya tidak dibangun, Banten yang kaya sumber daya alam ini tidak akan maju. Jangan sampai nasibnya seperti Papua, kekayaannya ada tapi yang menikmati justru pihak lain,” ungkapnya.

Masduki juga mengingatkan bahwa Banten bukan daerah yang tertinggal sejak dulu. Pada masa Kesultanan, kata dia, Banten telah memiliki hubungan diplomatik dan kekayaan alam yang melimpah.

“Banten itu dulu sudah maju. Jadi yang harus dimajukan bukan Banten-nya, tapi SDM-nya agar mampu mengelola kekayaan alam yang ada,” tegasnya.

Ia berharap pemerintah dan masyarakat mulai memberi perhatian serius pada pembangunan manusia agar kesejahteraan Banten dapat terwujud secara berkelanjutan.

( Yuyi Rohmatunisa)