Perkembangan AI Tantangan Baru bagi Jurnalis, Busyro Muqoddas Serukan Kolaborasi Lintas Sektor

‎GERBANGPATRIOT.COM, Jogja – Dalam forum literasi media di Auditorium RRI Yogyakarta, Busyro Muqoddas menegaskan bahwa jurnalis memiliki mandat moral yang tidak boleh luntur oleh derasnya arus teknologi.

‎Ia menyebut profesi jurnalis sebagai garda depan penyampai kebenaran.

‎“Tugas jurnalis itu memberi edukasi, pencerahan, dan pemenuhan hak informasi kepada hampir 200 juta rakyat,” ujarnya.

‎Menurutnya, tanpa informasi yang jujur dan riset yang akuntabel, “masyarakat akan mengambang dan kehilangan pegangan.”

‎Busyro menilai tantangan yang dihadapi jurnalis saat ini semakin kompleks, terutama di tengah perubahan teknologi informasi yang begitu cepat.

‎Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kualitas informasi publik.

‎“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Semua elemen negara—legislatif, eksekutif, masyarakat sipil, perguruan tinggi, ormas keagamaan, hingga lembaga riset—harus bergandengan tangan,” kata Busyro.

‎Menurutnya, kerja bersama ini diperlukan agar ruang publik tidak dikuasai informasi yang semu.

‎Dalam konteks perkembangan kecerdasan buatan, Busyro melihat jurnalis justru memegang peranan yang semakin penting, tetapi sekaligus semakin rentan.

‎“Peran jurnalis itu sangat signifikan di tengah distribusi AI, tetapi juga penuh pemudaran rohani, etika, dan profesi,” ujarnya.

‎Karena itu, ia menegaskan bahwa jurnalis harus membangun “intelektualitas yang dijiwai ketajaman, kepekaan, dan intuisi” agar mampu memanfaatkan AI secara cerdas dan tetap berpegang pada nilai-nilai kebenaran.

‎Busyro menutup dengan mengingatkan bahwa upaya peningkatan literasi AI tidak boleh berhenti pada forum tunggal.

‎“Acara seperti ini tidak cukup hanya hari ini,” tegasnya.

‎Ia meminta perguruan tinggi untuk turut memimpin proses adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

‎“Perguruan tinggi harus mengantisipasi perkembangan AI agar kualitas ilmu tidak terganggu,” kata Busyro.

‎Ia kembali menekankan bahwa kampus adalah “center of excellence yang memikul tanggung jawab spiritual, intelektual, dan profesional.”

(waw)