Pemerintah Susun Masterplan Drainase untuk Perkuat Penanganan Banjir di Bandar Lampung

GERBANGPATRIOT.COM, Bandar Lampung – Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penyusunan masterplan drainase sebagai pedoman teknis penanganan banjir dan genangan di wilayah perkotaan. Dokumen ini dinilai krusial untuk memastikan seluruh proses perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaan saluran air berjalan lebih terarah dan presisi.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Kota Bandar Lampung, Irwan, menjelaskan bahwa masterplan drainase berfungsi sebagai acuan utama untuk memetakan kondisi aliran air serta menentukan arah pembuangan yang tepat.

“Masterplan drainase memiliki peran krusial sebagai pedoman teknis dalam pengelolaan air permukaan. Selain mengatasi banjir saat musim hujan, dokumen ini mengarahkan aliran air harus bermuara ke mana,” ujar Irwan, Rabu (3/12/2025). Ia menambahkan bahwa tanpa pedoman tersebut, pemerintah sulit menghitung kebutuhan pembangunan saluran air secara akurat.

Menurutnya, keterbatasan data menjadi salah satu kendala ketika Dinas PU diminta DPRD menghitung total kebutuhan anggaran penanganan drainase. Saat ini, pemetaan masih mengacu pada data tahun 2019 dan 2021, serta masukan masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

“Karena itu, masterplan menjadi pedoman utama untuk memetakan kondisi aliran air di Kota Bandar Lampung secara menyeluruh,” ujarnya.

Wilayah Pinggiran Jadi Fokus Pembenahan

Dari hasil pemantauan, Irwan menyebutkan bahwa sistem drainase di kawasan pusat kota relatif berfungsi baik. Masalah utama di daerah tersebut lebih disebabkan oleh penyumbatan akibat sampah dan sedimentasi.

“Pekerjaan rumah kita justru berada di wilayah pinggiran kota atau kawasan hulu dan hilir. Sistem drainase di daerah tersebut masih kurang optimal,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran air. Tumpukan sampah maupun bangunan liar di sekitar aliran sungai seringkali menjadi penyebab menyempitnya saluran pembuangan.

“Kita perlu membangun kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memastikan saluran tidak tersumbat,” tambahnya.

Normalisasi Parsial dan Rencana Penanganan Berkelanjutan

Saat ini, sejumlah upaya normalisasi drainase telah dilakukan, meski sifatnya masih parsial untuk inventarisasi dan pemetaan kondisi lapangan. Irwan memastikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari proses awal sebelum penyusunan perencanaan yang lebih komprehensif.

Berdasarkan pengalaman penanganan banjir sebelumnya, sektor drainase dipandang sebagai prasarana vital. Karena itu, penyusunan masterplan menjadi fondasi utama untuk perbaikan jangka panjang.

“Setelah masterplan selesai, kami optimis penanganan drainase ke depan akan lebih terarah dan berkelanjutan dengan konsep drainase perkotaan berbasis lingkungan. Dengan perencanaan menyeluruh, kita dapat memperbaiki sistem drainase secara lebih efektif,” tutupnya.(*)