Pemkot Bandar Lampung Perdalam Talud sebagai Antisipasi Banjir Jelang Puncak Musim Hujan

GERBANGPATRIOT.COM, Bandar Lampung — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memprioritaskan program penguatan dan pendalaman talud sebagai langkah antisipatif menghadapi puncak musim hujan serta potensi banjir di sejumlah titik rawan genangan. Program ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Pangdam XXI/Radin Inten.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas talud merupakan bagian penting dari upaya memperbaiki sistem drainase kota.
“Talud yang sebelumnya memiliki kedalaman sekitar 15–20 sentimeter akan ditingkatkan hingga 30 sentimeter,” ujarnya.

Bunda Eva menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan mengoptimalkan daya tampung aliran air sekaligus memperkuat struktur tanah agar tidak terjadi longsor maupun kerusakan di tepi saluran. Pendalaman talud akan difokuskan pada kawasan yang memiliki histori genangan dan banjir, termasuk wilayah dekat sungai serta jalur drainase utama.

“Pada Desember 2025 – Januari 2026 ini, Pemkot berencana menggandeng Pangdam untuk memperdalam talud. Misalkan tadinya 15–20 sentimeter, kita tambah menjadi 30 sentimeter,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa talud tidak hanya berfungsi sebagai dinding penahan tanah, tetapi merupakan bagian integral dari sistem drainase perkotaan. Karena itu, Pemkot berkomitmen melakukan pengawasan langsung guna memastikan pelaksanaan penataan drainase berlangsung optimal.
“InsyaAllah semua drainase dan kali sudah kita antisipasi, dan kita akan turun langsung mengawasi pelaksanaannya,” tegasnya.

Untuk mendukung program ini, Pemkot turut menggerakkan satuan tugas lintas sektor. Menurut Bunda Eva, kolaborasi dengan TNI dan jajaran Forkopimda menjadi faktor penting dalam mempercepat pelaksanaan dan memastikan efektivitas di lapangan.

“Kita punya satgas forkopimda. Kita sudah meminta OPD membentuk satgas di setiap kecamatan agar bisa bergerak bersama,” katanya.

Dengan penguatan dan pendalaman talud tersebut, Pemkot berharap risiko genangan serta potensi kerusakan lingkungan akibat intensitas hujan tinggi dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat menghadapi musim penghujan dengan lebih tenang.(*)