Dukungan Hipnoterapi Nasional untuk Pemulihan Pasca Bencana di Sumatera
GERBANGPATRIOT.COM, Jakarta — Upaya pemulihan pascabencana di Sumatera mendapatkan dukungan besar dari komunitas hipnoterapi nasional. Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) resmi mengerahkan hipnoterapis untuk memberikan layanan dukungan psikososial bagi para penyintas. Program ini menjadi bagian dari gerakan nasional bertajuk “Bergerak Bersama, Pulihkan Indonesia.”
Sekretaris Umum Dewan Pengurus Nasional KITA IHC, komunitas alumni Indonesian Hypnosis Centre (IHC), I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, menyampaikan bahwa para relawan siap diterjunkan kapan pun dibutuhkan.
“Sebagai bagian dari organisasi profesi PKHI, ribuan alumni pelatihan hipnosis dari lembaga IHC siap mendukung dengan penggalangan donasi finansial dan menyiapkan relawan untuk turun ke lapangan memberi layanan dukungan psikososial dan sesi hipnoterapi gratis,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Menurut Dewa, penanganan kondisi psikologis korban bencana harus dilakukan cepat dan terstruktur. Ia menegaskan bahwa pemulihan mental merupakan komponen penting dalam mengembalikan kehidupan masyarakat pascabencana.
Sementara itu, PKHI dalam pernyataan resminya menyampaikan duka yang mendalam atas bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. PKHI menilai kerusakan fisik hanya sebagian dari dampak keseluruhan.
Banyak korban mengalami beban psikologis berat, mulai dari rasa kehilangan, disorientasi, hingga trauma mendalam yang dapat menghambat proses pemulihan.
Ketua Umum DPP PKHI, Avifi Arka, bersama Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat, Joko Purnomo, menegaskan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan mental warga.
“Trauma tidak kasat mata, tetapi dampaknya sangat nyata,” kata Avifi.
PKHI memberi perhatian khusus kepada masyarakat Aceh yang berpotensi mengalami munculnya kembali memori kolektif tragedi Tsunami 2004.
“Trauma lama yang bertemu dengan luka baru dinilai dapat memperberat tekanan psikologis, sehingga intervensi mental harus dilakukan segera”, ujar Avifi.
Sebagai organisasi yang aktif dalam penguatan kesehatan mental, PKHI telah bermitra dengan berbagai kementerian, antara lain Kementerian Kesehatan, Kemendikdasmen, Kementerian Sosial, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
PKHI juga memiliki rekam jejak pengalaman berpartisipasi dalam penanganan psikososial untuk berbagai bencana besar, seperti Gempa Lombok, Tsunami Palu, Gempa Cianjur, dan Erupsi Gunung Merapi.
Dalam misi kemanusiaan kali ini, PKHI membuka dua bentuk dukungan. Pertama, donasi finansial yang akan digunakan untuk kebutuhan darurat, pemulihan korban, serta mendukung tugas relawan di lapangan. Kedua, layanan dukungan psikososial dan sesi hipnoterapi gratis yang akan diberikan oleh para relawan terlatih.
Saat ini, sebanyak 200 hipnoterapis bersertifikat BNSP disiapkan untuk diterjunkan ke pengungsian begitu izin resmi diberikan. Mereka akan memberikan layanan pemulihan mental yang aman, terstandar, dan profesional.
“Memulihkan jiwa adalah bagian penting dari memulihkan kehidupan,” ujar Joko Purnomo.
Selain itu, PKHI mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan bergotong royong membantu pemulihan korban. Masyarakat dapat turut berdonasi melalui rekening Bank Mandiri nomor 1610002066137 atas nama Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia.
Menurut organisasi ini, bantuan sekecil apa pun dapat memberikan kekuatan bagi penyintas bahwa mereka tidak sendirian melewati masa sulit.
PKHI memastikan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, BNPB, dan berbagai lembaga kemanusiaan agar terkoordinasi, dan tepat sasaran.
Informasi lebih lanjut mengenai donasi dan dukungan dapat diakses melalui Call Centre PKHI: 0853-3924-0000. (*)

