Daar El Ihsan Asshiddiqiyah Kembangkan Pendidikan Berbasis Sosial

GERBANGPATRIOT.COM, Kota Serang — Yayasan Daar El Ihsan Asshiddiqiyah terus berkomitmen memberikan layanan pendidikan dan pembinaan sosial bagi anak-anak kurang mampu sejak mulai dirintis pada 1993 hingga kini.

Istri Pemilik Yayasan Daar El Ihsan Asshiddiqiyah, Hj. Kusmawati, mengatakan kegiatan pendidikan bermula dari pengajian sederhana sebelum akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan terpadu.

“Kami mulai dari ngaji-ngaji biasa sejak 1993. Setelah menikah tahun 1999 membuka TPQ, lalu tahun 2000 menerima titipan anak yatim yang awalnya satu orang hingga bertambah menjadi 12 anak,” ujar Hj. Kusmawati kepada wartawan, Rabu (31/12/2025).

Ia menjelaskan, keterbatasan ekonomi sempat menjadi kendala utama dalam menyekolahkan anak-anak yatim tersebut. Dengan dukungan keluarga, yayasan kemudian membuka pendidikan sendiri hingga berdirinya pondok pesantren pada 2011.

Saat ini, Yayasan Daar El Ihsan Asshiddiqiyah mengelola berbagai jenjang pendidikan, di antaranya Raudhatul Athfal (RA) sejak 2005, Madrasah Tsanawiyah (MTs) sejak 2011, dan Madrasah Aliyah (MA) sejak 2014. Sementara Madrasah Ibtidaiyah (MI) direncanakan akan dibuka tahun depan.

“Alhamdulillah, selama kurang lebih 14 tahun berjalan, kami fokus pada pendidikan dan kesejahteraan sosial anak-anak binaan,” katanya.

Hj. Kusmawati menambahkan, alumni Madrasah Aliyah dari pesantren tersebut telah bekerja di berbagai bidang dan tergabung dalam IKADA (Ikatan Keluarga Alumni Daar El Ihsan Asshiddiqiyah) yang terus menjalin komunikasi dan kegiatan bersama.

Selain pendidikan formal dan keagamaan, yayasan juga membekali santri dengan keterampilan, salah satunya menjahit. Diharapkan pada 2026 yayasan mendapat dukungan donatur berupa mesin jahit untuk pengembangan minat dan bakat santri.

Saat ini, jumlah santri dan siswa mencapai 127 orang yang seluruhnya tinggal dan belajar di lingkungan pesantren. Pembinaan dilakukan melalui sistem wali asuh guna mencegah perundungan serta meningkatkan pendampingan.

Untuk biaya pendidikan, yayasan menetapkan iuran Rp.450 ribu per bulan termasuk makan. Namun bagi siswa yang tidak mampu, yayasan memberikan keringanan.

“Kita adalah sekolah sosial. Selama anak mau sekolah, tetap kami terima,” pungkasnya.

(Yuyi Rohmatunisa)