NETWORK | Jakarta | Banten | Lampung

Tiga Tokoh Pemuda Kritisi Pembangunan Tol Serang – Panimbang

GERBANGPATRIOT.COM – Rangkasbitung,  Tiga tokoh aktifis  di Lebak, Ahmad Taufiq (Ketua KNPI Lebak) Agus Ider Alamsyah ( Pembina Elemen Mahasiswa Banten Bersatu) Achmad Syarif (Ketua Komunitas Aspiratif) kompak mengkritisi proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang yang berlokasi di Kecamatan Cibadak, Senin (13/5/2019)

Mereka menilai, pelaksana pembangunan Jalan Tol Serang Panimbang agar lebih memperhatikan lagi dampak lingkungan yang terjadi akibat aktifitas pembangunan.

“Jalan Arif Rahman Hakim Pasarkeong sampai hancur gara-gara ada aktifitas angkutan tanah buangan dari proyek tol itu. Untunglah langsung dihentikan warga. Kendaraan besar yang tak sebanding dengan klas jalan membuat jalan langsung rusak kendati baru beberapa kendaraan tanah yang melintas,” kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lebak, Ahmad Taufiq.

Dia mengingatkan, jangan terulang ada aktifitas angkutan tanah urugan dengan bobot melebihi klas jalan melintas di ruas jalan kecamatan atau desa karena akan berakibat rusaknya jalan milik Pemkab dan Desa.

“Warga harus berani melaporkan ke pihak terkait bila ada mobil tanah urugan tanah over tonase melintas ke Jalan Kecamatan atau jalan desa dan Satpol PP harus tegas bila ada laporan terkait dampak yang merugikan warga dari proyek pembangunan jalan tol tersebut. ” tandas Topik.

Sedangkan Pembina Elemen Mahasiwa Banten Bersatu (Embun) Agus Ider Alamsyah mengingatkan agar pengawasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM)  alat berat dan angkutan di lokasi kegiatan diperketat.

“Karena harus menggunakan BBM solar peruntukan industri. Tidak boleh menggunakan solar dari SPBU atau atau menggunakan solar ilegal. Harus solar untuk industri,” tegas Agus Ider.

Sementara itu, Ketua Komunitas Aspiratif (Komunas) Lebak menyoroti minimnya perhatian  bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari PT Wika selaku kontraktor dan PT Wika Serang Panimbang selaku pengelola jalan tol Serang-Panimbang.

Menurut dia, pelaksana proyek jalan tol itu  jangan hanya mengambil keuntungan bisnis tanpa berbagi CSR ke masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak.

Menurutnya, banyak yang bisa dibantu oleh PT Wika dan PT WSP, karena  banyak kebutuhan sarana umum warga yang belum bisa dipenuhi Pemkab Lebak karena faktor keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Selain itu,  Syarif juga meminta penyerapan tenaga kerja lokal dan pengusaha lokal terus digenjot.

“Sudah ada dilibatkan warga, tapi masih harus terus ditambah,” katanya.

Jalan Tol Serang – Panimbang merupakan jalan tol yang menghubungkan Serang dan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, Banten. Jalan Tol Serang–Panimbang akan tersambung dengan Jalan Tol Jakarta-Merak.

Jalan tol ini memiliki panjang 83,6 kilometer dangan luas total 785 hektare. Jalan tol ini melewati Kota Serang, Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang dengan melewati 14 kecamatan dan 48 desa/kelurahan. Jalan tol ini digunakan untuk mendukung akses jalan menuju Taman Nasional Ujung Kulon serta Tanjung Lesung. *mon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.