Pendidikan Tanpa Kekerasan: Dinas Pendidikan Purwakarta Gelar Seminar Pencegahan Kekerasan di Sekolah
GERBANGPATRIOT.COM, Purwakarta, 12 November 2024 – Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) terus berkomitmen dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan. Untuk itu, pada Selasa (12/11/2024), Disdik Purwakarta menggelar Seminar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan yang dihadiri oleh seluruh kepala sekolah dan pengawas pendidikan di jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Purwakarta.
Seminar yang diselenggarakan di Aula Yudistira ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha, yang hadir mewakili Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan. Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, Dewan Pendidikan Purwakarta, Dinas Sosial P3A Purwakarta, KPAI Purwakarta, serta para undangan dari berbagai stakeholder terkait.
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, dalam sambutannya menekankan pentingnya seminar ini sebagai sarana untuk memperkuat pemahaman dan wawasan bagi para tenaga pendidik mengenai cara-cara mengelola sekolah yang bebas dari kekerasan, serta menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.
“Dengan seminar ini, kami berharap para kepala sekolah dan pengawas pendidikan dapat lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di lingkungan sekolah. Sebab, saat ini dunia pendidikan kita sedang dihadapkan pada isu-isu serius, seperti kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi yang seharusnya tidak ada di dunia pendidikan,” kata Purwanto.
Menurut Purwanto, tantangan di dunia pendidikan terus berkembang, dan masalah kekerasan di sekolah, yang meliputi perundungan (bullying), kekerasan seksual, dan intoleransi, masih menjadi perhatian utama. Pemerintah pun telah mengambil langkah-langkah konkret dengan mengeluarkan peraturan terkait dan membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKS).
“Alhamdulillah, TPPKS di Purwakarta sudah terbentuk 100 persen, namun peraturan dan pembentukan tim saja belum cukup untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada. Kita perlu pendekatan yang lebih komprehensif, termasuk meningkatkan pemahaman dan cara pandang kita terhadap anak-anak, orang tua, serta proses belajar mengajar itu sendiri,” lanjut Purwanto.
Purwanto juga menekankan pentingnya bagi tenaga pendidik untuk terus mengembangkan diri dan memahami perbedaan karakteristik generasi anak-anak saat ini. “Anak-anak saat ini adalah generasi Z, yang dibesarkan dalam lingkungan yang jauh berbeda dengan generasi pendidik yang sebagian besar berasal dari generasi baby boomers atau X. Oleh karena itu, kita harus merubah mindset dan mental model kita agar pendidikan di Purwakarta dapat terus berkembang dan mampu mengakomodasi kebutuhan generasi Z,” tambahnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha, dalam kesempatan yang sama juga menegaskan bahwa pendidikan adalah urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari pelayanan dasar. “Pendidikan merupakan urusan wajib dalam pelayanan dasar, dan sebagai pemerintah daerah, kami wajib memastikan bahwa layanan pendidikan berjalan dengan baik dan sesuai standar yang ditetapkan,” ujar Norman.
Norman menambahkan bahwa Pemkab Purwakarta telah berkomitmen untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak, yang tercermin dalam penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yang diterima oleh Purwakarta. “Sebagai Kabupaten Layak Anak, kami akan terus berusaha untuk melibatkan seluruh stakeholder yang berkepentingan dalam perlindungan anak, baik itu dalam sektor pendidikan, sosial, maupun di bidang lainnya,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga memberikan apresiasi atas berbagai inovasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Purwakarta yang terbukti berdampak positif bagi dunia pendidikan dan perkembangan anak-anak di daerah tersebut.
Dalam seminar ini, selain diskusi dan pembahasan tentang pencegahan kekerasan di sekolah, juga ditekankan pentingnya menciptakan ekosistem pendidikan yang positif dan mendukung. Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk memperbarui cara pandang dan strategi dalam mengelola sekolah, serta mendekatkan sekolah dengan orang tua dan masyarakat sebagai bagian dari solusi dalam menangani permasalahan kekerasan di dunia pendidikan.
“Semoga seminar ini memberikan wawasan baru bagi kita semua, sehingga kita bisa lebih arif dan bijaksana dalam menghadapi berbagai persoalan yang ada, dan pada akhirnya menciptakan sekolah yang bebas dari kekerasan dan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk berkembang,” pungkas Purwanto.(*)